Rabu, 28 Mei 2014

Tips dan Trik Bersepeda yang Baik

Tips dan Trik

Salam GOWES…
Bagi kawan – kawan yang mempunyai tips dan trik yang ada kaitannya dengan sepeda silahkan untuk menuliskan tips & trixnya di halaman ini. Mudah-mudahan ilmunya bisa bermanfaat bagi kawan – kawan pecinta funBike yang lain.

Tulisan ke-1

CARA MERAKIT SEPEDA GUNUNG (MTB)
Bersepeda merupakan aktifitas yang sangat menyenangkan, bagi anda yang nganggur dan hanya berdiam diri saja tidak salahnya mencoba aktifitas yang menantang dan membugarkan ini yaitu bersepeda.
kali ini kami akan membahas tips merakit sepeda gunung :
bagi anda yang suka bersepeda gunung ada tips bagus nih dari kami tips merakit sepeda gunung.
sebelum mengenal frame sepeda, ada baiknya kami sajikan terlebih dahulu anatomi sepeda mtb, atau yang dikenal dengan bike anatomy.
1. top tube
2. sadle
3. seatpost
4. seatstay
5. seatclam
6. seattube
7. cassete,
8. rear derailleur (rd)
9. chainstay
10. chainring/crankset
11. pedals
12. downtube
13. spoke
14. rim
15. hub,
16. front diskbrake
17. tire
18. fork
19. headtube
20. brake lever
21. shifter
22. handlebars & stem
sepeda mtb digolongkan menjadi 2 type, yakni hard tail (ht) dan full suspension (fs). disebut hard tail karena memang “ekornya” keras tanpa adanya shock. beda dengan sepeda full suspension yang memiliki rear shock sehingga bisa terasa lembut.
Pada umumnya hard tail dipergunakan untuk trek xc, dirtjump, dan free ride. sedangkan fulsus dipergunakan di trek all mountain dan downhill. meskipun demikian, penggunaan hard tail untuk trek downhill meski tidak lazim kerap dijumpai pada beberapa kejuaraan mtb. bisa jadi ini dimaksudkan untuk menaikan tingkat kesulitan karena penggunaan hard tail pada trek downhill sangat membutuhkan skill tinggi dari ridernya. menggunakan sepeda fulsus untuk melibas trek light xc akan terasa lebih berat dan melelahkan. pengecualian pada beberapa produsen sepeda fulsus yang telah berhasil menciptakan sepeda fulsus seringan dan senyaman hardtail, sehingga efek bobbing yang biasa dijumpai pada sepeda fulsus dapat diminimalisir. sebut saja satu giant anthem, my another dream bike
setiap frame baik ht maupun fs memiliki ukuran tertentu dengan satuan inchi. biasanya yang menjadi patokan ukuran adalah panjang seattube dan/atau toptube. namun ada pula produsen sepeda yang telah menggolongkan frame mereka ke ukuran s, m, dan l. masing – masing ukuran tersebut memiliki tabel geometri tertentu dan biasanya bisa dilihat pada website mereka.
panduan memilih ukuran frame secara gampang adalah orang dengan tinggi maks 165cm wajib menggunakan frame s, 165 – 175cm frame m, dan >175cm frame l. meskipun demikian ada beberapa pengecualian karena setiap orang memiliki panjang tangan, panjang kaki, dan panjang tubuh yang berbeda meskipun total tinggi sama. dengan demikian meskipun telah memilih frame dengan patokan seperti di atas, biasanya kita harus tetap melakukan koreksi dengan memilih ukuran komponen lain, misalnya handlebars, seatpost, stem, dan crank.
untuk mengetahui apakah mtb anda sudah tepat ukuran, cobalah berdiri mengangkangi frame yang telah dalam kondisi dirakit, tangan memegang handlebars. apabila anda dapat berdiri leluasa dengan masih menyisakan jarak setidaknya 5cm antara tob tube dengan daerah alat vital anda, itu pertanda bagus. namun kalau mentok atau bahkan jarak terlalu lebar, itu artinya ukuran sepeda anda tidak tepat. bagi pengguna fork dengan travel adjustment, kekurangan atau kelebihan jarak ini masih mungkin untuk dikoreksi dengan menambah atau mengurangi panjang travel.
bagi peminat frame fs, selain ukuran frame, masih terdapat variabel lain yaitu jenis rear shock, panjang travel, dan teknologi link. ketiga variabel ini patut dipertimbangkan khususnya bagi yang telah bisa merasakan enaknya menunggang sepeda fulsus. tapi bagi pemula, rasanya tidak bakalan bisa membedakan ketiga faktor tersebut.
Nah demikian tips Merakit Sepeda Gunung dari kami semoga bermanfaat sip deh…

Tulisan ke-2

“BERSEPEDA DENGAN AMAN DAN NYAMAN DI JALAN RAYA”
Untuk bersepeda dengan aman dan nyaman di jalan perlu juga memperhatikan kaidah ataupun aturan dengan benar. Walaupun bersepeda di jalan dianggap mudah namun faktor keselamatan si pengendara haruslah tetap diutamakan. Tujuannya adalah mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat merenggut korban jiwa, karena 96 % kecelakan disebabkan karena perilaku yang tidak aman.
Di negara maju seperti di Amerika dan Eropa yang warganya sudah sangat menghargai tentang keselamatan (seseorang sebelum mengendarai sepeda dijalan perlu mengetahui dulu teknik ataupun aturan yang ada. Berbagai cara diambil seperti mengikuti training/kursus pelatihan, membaca literatur, atapun diskusi-diskusi di klub penggemar sepeda, dll.

Persiapan Bersepeda
Sebelum mulai bersepeda di jalan raya hendaknya perlu dipersiapkan terlebih dahulu untuk sepedanya maupun si pengendara. Cek kondisi sepeda mulai dari kesesuaian tekanan ban, rem dalam kondisi berfungsi baik, rantai, pedal, sadel, reflektor terpasang, cek apakah ada komponen yang bautnya kendor, intinya sepeda kita dalam kondisi laik jalan dan aman dikendarai. Untuk si pengendara perlu mempersiapkan secara mental atapun fisik, jangan mengendarai dalam kondisi pikiran kalut, badan sakit, mabuk, mengantuk, terpengaruh obat-obatan. Apalagi kalau akan mengendarai dalam waktu lama dan jarak tempuh yang jauh seperti ikut touring, kondisi fisik harus benar-benar fit. Kelengkapan atribut juga perlu seperti memakai helm kepala, kacamata, sepatu, kaos ataupun celana yang nyaman dipakai, bila perlu bawa juga air dan makanan ringan seperti permen/coklat. Apabila semuanya sudah lengkap siap-siap untuk meluncur di jalan.

Memulai dan Menghentikan Sepeda
Kita harus naik keatas sepeda dengan benar, setelah kita duduk disadel posisi kaki kiri masih dibawah untuk menopang sepeda dan tubuh, sementara kaki kanan diatas pedal, tangan memegang tuas rem. Setelah itu kayuh sepeda mulai dengan kaki kanan dengan perlahan dan disusul dengan kaki kiri, atur keseimbangannya. Untuk sepeda yang memiliki pengaturan pindah gigi, atur posisi gigi baik depan atau belakang sesuai kebutuhan. Bila kita akan berhenti, tarik tuas rem depan dan belakang secara bersama dengan perlahan sampai sepeda benar-benar berhenti. Jika menggunakan rem depan saja terlalu keras, sepeda akan terjungkal ke depan. Dan jika menggunakan rem belakang saja, roda belakang bisa slip dan jarak berhenti akan lama. Jangan mencoba untuk duduk di atas sadel dengan kedua kaki berada diatas tanah sebelum memulai, jika memang sadel anda benar-benar posisi lebih rendah dari pinggul. Pastikan ketinggian sadel diatur dengan benar, karena apabila terlalu rendah atau tinggi dapat menyebabkan cedera lutut dan membuat lebih sulit untuk mengayuh pedal.

Mengendarai Sepeda di Jalan
Di negara kita umumnya mengendarai kendaraan baik bermotor maupun sepeda berjalan di sebelah kiri. Untuk bersepeda apabila di jalan tersebut tersedia khusus untuk jalur lambat atau jalur sepeda, kita bisa mengambil jalur tersebut. Apabila bersepada kita berbaur dalam arus lalu lintas umum, kita harus selalu waspada. Kita harus selalu tahu di mana mereka menuju dan apa yang harus dilakukan di sekitar mereka, waspada terhadap motor, mobil ataupun pejalan kaki. Waspada juga terhadap perlintasan jalan, apakah pertigaan, perempatan, rel kereta, jangan melanggar lampu merah, berbahaya. Untuk bersepeda ambil jalur sebelah kiri kira-kira 1 meter dari bahu jalan, jaga jarak dengan pengendara di belakang kita maupun depan, waspada terhadap blindspots. Pandangan mata kita melihat ke arah lalu lintas, turunan jalan atapun jalan berlubang. Saat melintasi mobil yang parkir di tepi jalan, jaga jarak jangkauan pintu mobil apabila tiba-tiba pintu mobil tersebut terbuka. Waspada terhadap mobil, pastikan sopir mobil tersebut baik di depan atau belakang melihat posisi kita bila kita ingin bermanuver atau belok. Apabila ingin mendahului pastikan posisi kita aman, sepeda yang dilengkapi bel akan sangat membantu untuk memberikan isyarat. Jangan melintas terlalu dekat di antara 2 mobil yang sedang melaju kedepan bersamaan. Pada persimpangan, pindah ke jalur yang benar tergantung pada arah yang akan kita tuju. Jika ingin berbelok ke kiri, terus kekiri. Tapi jika ingin berbelok kekanan, pindah ke tengah jalan terus berbelok ke kanan, pastikan sebelum berbelok tengok ke belakang dahulu. Karena sepeda tidak memiliki lampu sign, menunjuk dengan tangan kita bisa menjadi sinyal kalau ingin berbelok. Bila terus lurus pastikan posisi aman dari arah kiri kanan maupun depan kita. Apabila ada traffic light nya tinggal ikuti sinyalnya. Kunci mengendarai di persimpangan adalah menempatkan posisi pada jalur yang benar.
Nah tulisan diatas adalah sebagian mengenai kaidah atapun aturan umum untuk mengendari sepeda di jalan. Semoga bermanfaat.
Sumber: Bicyling Street Smarts-by John S Allen

Tulisan ke-3

TIPS MEMBELI SEPEDA BEKAS
Apa sebenarnya tolok ukur dan tips dalam membeli sepeda bekas? hal – hal apakah yang sebaiknya dipertimbangkan di dalam membeli sepeda bekas?  kucoba tuliskan berdasarkan pengalaman pribadi dan kawan – kawan sesama penggemar sepeda.
  • tips pertama,  kumpulkan dulu beberapa informasi ringan seputar dunia sepeda, jangan berangkat dengan kepala kosong. ini namanya nekad dan cenderung bunuh diri.  informasi mengenai jenis sepeda, ukuran, merk lokal, merk impor, sepeda asli atau generik (aspal), adalah beberapa informasi dasar yang bisa sangat membantu anda.
  • tips kedua, fokus pada kebutuhan anda. jangan terbuai oleh nafsu, kecuali jika anda tipikal pemburu yang hanya senang membeli tapi tidak suka menaiki, alias kolektor. untuk kalangan kolektor, uang bukan masalah, asal barang terlihat menarik dan langka, berapapun dan kondisi apapun akan tetap dibeli.
  • tips ketiga, tahu status penjual. maksudnya anda hendak bertransaksi dengan seorang pedagang atau seorang end-user yang berniat menjual sepeda kesayangannya karena berbagai alasan. sangat jarang anda mendapatkan harga bagus dari seorang pedagang. biasanya mereka pelit memberikan diskon. kebalikannya dengan seorang pengguna (end-user) yang hendak melepas sepedanya, biasanya akan lebih luwes memberikan harga.
  • tips keempat, tahu riwayat sepeda dan pemiliknya. maksudnya, agar kita bisa mengetahui tipikal dari pemilik sebelumnya. apakah senang memperlakukan sepeda secara serampangan (abused) di trek yang bukan peruntukkan sepedanya, misalnya sepeda xc tapi sering dipakai belajar dirtjump atau bahkan downhill. ataukah pemilik sangat sayang dengan sepedanya dan memperlakukan sepeda layaknya seorang kekasih.  mana ada sih orang yang tega ‘memperkosa’ kekasih hatinya? intinya, anda harus cermat memeriksa kondisi sepeda sebelum melakukan penawaran harga.
  • tips kelima, cobalah (test drive) sebelum memutuskan membeli. ini berkaitan dengan geometri sepeda. jangan sampai anda membeli sepeda yang sebenarnya secara geometri tidak cocok dengan postur tubuh anda. bagaimana mengetahuinya? cobalah kendarai beberapa menit. syukur kalau pemiliknya mengijinkan anda melakukan test drive di trek sepeda terdekat. apabila anda merasa nyaman, dalam arti tidak ada kelelahan di beberapa titik tubuh anda, misal lutut, otot panggul, daerah pantat, pergelangan tangan, dan punggung, itu berarti secara geometri sepeda tersebut cocok buat anda.
  • tips keenam, bicarakan kemungkinan adanya jaminan dari penjual. jaminan dalam pengertian bahwa apa yang sudah dikatakan oleh penjual adalah benar adanya. misalnya dikatakan bahwa semua parts adalah deore, tapi begitu dicek di bengkel sepeda ketahuan bahwa ternyata bukan deore namun alivio.
  • tips ketujuh, apabila anda bertransaksi dengan pedagang, cari tau profile pedagang bersangkutan di komunitas sepeda terdekat untuk mendapatkan informasi kemungkinan si pedagang telah masuk blakclist/bad seller.
  • tips kedelapan, bergabung dengan forum atau komunitas pesepeda baik online maupun offline. meskipun anda seorang pemula, jangan sungkan untuk mengutarakan niat anda untuk bergabung.
dari ke delapan tips tersebut boleh dikatakan bahwa sebaiknya jangan membeli sepeda bekas secara online, apalagi jika anda pemula. transaksi online hanya bisa dibenarkan jika antara penjual dan calon pembeli telah sama-sama menyepakati komitmen bersama untuk memajukan persepedaan khususnya di tanah air tercinta ini.  dan biasanya penjual macam begini banyak dikenal melalui mailing list maupun forum yang tersebar di tanah air.
nah selamat berburu sepeda bekas!
  
Tulisan ke-4

SHIFTER


Menggunakan transmisi pada sepeda gunung adalah pekerjaan ribet (reseh) bagi para pemula. Tapi kadang-kadang para pembalap pro pun masih mengalami atau merasakan hal ini ketika mereka sedang beraksi diarena balap, mereka kadang-kadang juga melakukan kesalahan yang tak disengaja dengan tuas pemindahnya (shifter levers).pada saat ini didapati 24 atau 27 kecepatan yang terpasang pada setiap sepeda gunung. Bagi pemula ini pastinya sangat membingungkan dengan kombinasi kecepatan sebanyak itu, dan akan timbul pertanyaan untuk apa dan bagaimana saya harus menggunakannya?
Alasannya adalah, otot besar (pada kaki) kita akan dapat berkerja dengan efisien bila kita gunakan pada ritme kira-kira satu putaran perdetik. Ritme ini adalah waktu yang cukup untuk digunakan oleh sel-sel otot kita dalam bereaksi (meregang mengeluarkan tenaga) dan akan disegarkan kembali oleh carbohydrate, oxigen dan mineral didalam tubuh kita untuk digunakan pada putaran berikutnya. Jadi dengan menggenjot sekitar 1 sampai 1,5 putaran perdetik, kita akan mempunya tenaga yang cukup untuk waktu yang lama. Apa bila dalam bersepeda kita menggunakan kombinasi gir yang menuntut kita harus bernafas lebih kuat dari keadaan normal, tetapi dilakukan dengan “ritme-ampuh” tersebut (1~1,5 putaran per detik), berarti kita akan mapu bersepeda gunung Sejauh-jauhnya selama cadangan energi dalam tubuh kita masih ada. Jadi rahasianya terletak pada pemilihan kombinasi gir yang tepat, tetapi pertama-tama pelajari dulu tentang drailleur.
TENTANG DRAILLEUR
-Front Drailleur (FD):
Berayun kekanan dan kekiri akibat tarikan kabel padanya, sama seperti rear drailleur memindah rantai pada chainrings yang terdiri dari 3 sprocket mempunyai ukuran dengan perbandingan ukuran yang mencolok.
Ada tiga gir (sprocket) melekat pada gagang pedal (crank) yang kita genjot. Yang ukurannya paling kecil terletak disebelah dalam, yang ukurannya sedang ditengah-tengah sedang yang paling besar disebelah luar, dan dikenal dengan sebutan “chain rings”. Pilihlah salah satu dari ketiga chain rings tersebut untuk dapat mengantisipasi keadaan lintasan yang kita hadapi. Sebagai contoh: apabila menghadapi bukit atau tanjakan yang cukup tinggi, pilih gir terkecil dari ketiga gir tersebut untuk mendapatkan genjotan yang ringan, dan sebaliknya apabila lintasannya datar atau turunan pilih gir yang terbesar dari ketiga gir itu untuk mengantisipasi agar genjotan kita tidak terlalu rigan atau cepat.
Pengaturan chain rings ini dikendalikan oleh shifter yang berada disebelah kiri stang sepeda kita. Perlu diingat penggunaan chainrings hanya digunakan untuk pilihan pada kecepatan atau lintasan dengan tingkat kesulitan yang berbeda, sedang untuk mengatur ritme kecepatan dan untuk menambah kecepatan pada sepeda dilakukan oleh gir yang melekat pada roda belakang sepeda kita. Dapat diambil sebagai rumus dasar penggunaan chainring ialah: gunakan chainring yang ditengah untuk melaju dilintasan tanah berbatuan (off-road), chairing yang terbesar digunakan untuk melaju dijalan raya atau turunan (on road or downhill), sedang chainring yang kecil digunakan untuk melaju ditanjakan (uphill) panjang atau bisa juga apabila kita ingin genjot dengan ritme orang jogging untuk waktu yang lama.
- Rear Drailleur (RD):
sebuah kabel akan menggerakan derailleur searah as roda untuk menempatkan rantai sepeda pada salah asatu ke sembilan cog. Dua buah puli kecil yang dililit oleh rantai beretugas untuk mengencangkan tegangan rantai pada tiap2 ukuran sprocket.
Terdapat delapan atau sembilan sprocket ukuran kecil pada hub roda belakang sepeda kita dengan sebutan “cogs”. Bila kita menggunakan cog yang terbesar kita mendapatkan putaran yang sedikit (perlahan) dan genjotan akan terasa ringan, begitu pula berlaku sebaliknya. Gir rendah (nilai pebandingan gir depan dan gir belakang) adalah cog terbesar sedang gir tinggi adalah cog terkecil. Perbandingan ukuran masing-masing cog tidak telalu besar, jadi perubahan beban genjotan tidak terlalu terasa, gunakan shifter yang berada di sebelah kanan stang sepeda untuk menjaga atau mendapatkan kecepatan dalam“ritme-ampuh”. Apabila lintasan yang sedang kita lalui membuat genjotan kita agak berat ubahlah ke gir rendah (keukuran yang besaran disebelahnya). Apbila lintasan yang sedang kita lalui berubah kembali dan genjotanya terasa entengan ubahlah ke gir tinggi (keukuran yang kecilan disebelahnya) ini untuk menjaga kesetabilan kecepatan sepeda kita. Makin mahir kita mengendalikan kecepatan genjotan dengan menggunakan kombinasi gir yang tepat, kita pasti akan lebih mudah melakukan genjotan disegala macam lintasan, terutama pada tanjakan.
Jadi apa yang telah kita pelajari? Gunakan shifter yang disebelah kiri untuk memilih atau mendapatkan chainring yang tepat pada lintasan-lintasan yang sangat sepesifik (uphil, offroad, onroad) dan gunakan shifter yang berada disebelah kanan (rear cog atau gir belakang) untuk menambah kecepatan dan mengatur rpm tetap konstan pada lintasan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
Kapan kita harus pindah ke chairing berikutnya? Apabila kita telah mencapai rear cog terakir (rendah atau tinggi) maka kita harus memilih chainring yang tepat untuk menambah atau mengurangi kemampuan gir kita, setelah itu sesuaikan lagi kemampuan genjot kita pada rear cog.
PELAJARI SEBELUM TERSESAT
Ada dua jenis sistem shifter dipasaran: twist shifter (pemindah puntir) dan trigger shifter (pemindah tarik/tekan) kedua jenis shifter tersebut sama-sama mengeluarkan bunyi klik setiap kali melakukan pemindahan gir. Tetapi pemindahan yang sebenarnya adalah dilakukan oleh sebuah peralatan mekanik yang disebut derailleur yang cara berkerjanya memindahkan rantai sepeda dari sprocket satu ke sprocket disebelahnya. Sangat tidak mungkin melakukan pemindahan apabila rantai dalam keadaan diam (pedal tidak berputar), dan ,Fsangat membantu sekali apa bila anda mau melakukan sedikit putaran pada pedal dalam melakukan pemindahan rantai pada gir tujuan.
“Gripshift” shifter seperti keluaran perusahaan SRAM Corp adalah pionir untuk jenis twist (puntir) shifter, seperti sebutannya berkerja dengan memuntir pada bagian handlebar grip untuk mengoprasaikan derailleur sepeda melalui kabel, mempunyai banyak pilihan jenisnya, mulai dari type yang diperuntukan bagi para pemula sampai type kusus untuk para pembalap pro.
Twist shifter saat ini banyak dijumpai dipasaran dengan harga berfariasi dari yang untuk dipakai bagi pemula sampai untuk yang digunakan oleh para pmbalap pro. Dengan memutar shifter yang berada disebelah kanan stang sepeda kebelakang, berarti anda memilih cog rendah (ke ukuran gir yang lebih besar disebelahnya). Dengan memutar shifter yang berada disebelah sebelah kiri kebelakang, berarti anda memilih chainring tinngi (ke ukuran gir yang lebih besar disebelahnya).
“Rapidfire” shifter jenis trigger ini dikembangkan oleh perusahaan Shimano Jepang untuk sepeda gunung, posisi tuas besar untuk jari jempol menghadap sipengendara dan tuas yang kecilberada dibawah tuas rem.
Trigger shifter (tarik / tekan) lebih umum dan banyak disukai oleh kebnayakan para pembalap sepeda gunung. Dikedua sisi handle bar terdapat sepasang tuas, satu untuk jari jempol dan satulagi untuk jari telunjuk. Pada shifter disisi kanan handlebar, apabila anda mendorong jari jempol berarti berpindah ke gir rendah, sedangkan bila menarik jari telunjuk berarti berpindah ke gir tinggi. Pada shifter disisi sebelah kiri handlebar, bila mendorongkan jari jempol berarti berpindah ke chainring yang lebih besar, sedangkan bila menarik jari telunjuk berarti melakukan pemindahan ke gir yang lebih kecil. Sama seperti twist shifter, triger shifter juga menandai setiap perpindahan gir dengan bunyi klik.
Terlepas dari jenis shifter manakah yang melengkapi sepeda gunung kita, jangan sampai kita membuat kesalahan yang disebabkan kita belum terbiasa dalam melakukan pemindahan. Gunakan waktu yang ada untuk bersepeda keliling lingkungan kita untuk berlatih, berlatih, dan berlatih. Karena begitu kita turun dalam lintasan yang sebenarnya, semuanya akan terjadi begitu cepat, dan kesalahan ini akan menimbulkan kekecewaan bagi anda, terutam menjelang masuk atau ditengah-tengah tanjakan.

 


Gowes Go Green



Mountain bike atau sering disebut MTB atau sepeda gunung, adalah sepeda yang didesain untuk  kegunaan di pegunungan, dataran curam, atau dataran berbatu-batu. 

Sepanjang 1990-an dan dekade pertama abad 20, bersepeda gunung sudah dianggap sebagai kegiatan paling laris. Ini terlihat dari masuknya sepeda jenis ini di toko sepeda. Pada pertengahan dekade pertama abad 20,  banyak department store yang sudah menjualnya.
 
Sepeda gunung berciri agak berat, memiliki kerangka yang terbuat dari baja, alumunium atau komposit serat karbon (Carbon Fiber) dan alat peredam kejut atau shock breaker. Sementara untuk roda dibalut ban dengan ban yang memiliki kemampuan mencengkeram tanah dengan kuat.
Sepeda gunung memiliki 18-30 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedal. Sepeda gunung dengan 30 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 10 piringan.
Sepeda gunung terdiri dari 2 jenis, yaitu MTB hard tail, dan MTB full suspension.
MTB hardtail terbagi menjadi 2 jenis, yaitu cross country (XC) dan Dirt jump. Sedangkan MTB full suspension terbagi menjadi 5 jenis, yaitu Downhill, Freeride, All mountain, Trail dan Full suspension XC.


Sejarah Sepeda Gunung
Sepeda gunung sebenarnya merupakan modifikasi dari sepeda yang digunakan di jalan raya. Sepeda jalan raya dibuat hanya untuk digunakan sebagai alat transportasi di jalan raya. Jika digunakan di daerah pegunungan (di jalan yang terjal) sepeda ini akan mudah sekali mengalami kerusakan. Hal ini membuat beberapa orang berupaya untuk menciptakan sepeda yang kuat untuk segala jenis medan.
Sepeda gunung, atau lebih dikenal dengan MTB (Mountain Bike) maupun ATB (All Terrain Bike), adalah sepeda yang dirancang khusus untuk bisa bertahan dalam melewati daerah pegunungan yang memiliki jalan yang tidak rata dan banyak bebatuan. Sepeda ini mempunyai disain ban yang lebih lebar dibanding sepeda jalan raya, yang bertujuan untuk mendapatkan traksi yang lebih baik.
Ada banyak perdebatan mengenai asal mula sepeda gunung pertama kali digunakan. Menurut beberapa catatan, sepeda gunung pertama kali diuji coba oleh Buffalo Soldiers, salah satu bagian dari angkatan darat Amerika Serikat. Sepeda ini dipersiapkan untuk melalui jalanan pegunungan oleh militer Amerika Serikat. Uji coba sepeda ini dilakukan oleh seorang serdadu yang membawa seorang perwira dari Missoulla melewati Montana menuju ke Yellowstone dalam perjalanan pulang dan pergi. Uji coba ini dilakukan pada bulan Agustus 1896.
Pada kisaran tahun 1930an sampai dengan 1950an, Joe Breeeze mengembangkan konsep sepeda yang serbaguna. Joe Breeze, yang tinggal di daerah Marin County, California, ini mengembangkan sepeda dengan bar-tire yang berkualitas tinggi. Sepeda ini menggunakan ban ‘balloon’ dengan satu tingkat kecepatan. Sepeda buatan Joe ini sempat menjadi trend pada masa itu.
Pada rentang waktu tahun 1951 sampai dengan 1956, sebuah komunitas di Perancis yang bernama Velo Cross Club Parison (VCCP), yang terdiri dari 20 orang pemuda yang gemar bersepeda, mengadakan sebuah kegiatan olah raga yang menjadi dasar dari olah raga sepeda gunung pada saat ini. Pada kegiatan olah raga tersebut, semua anggota dari VCCP menggunakan sepeda yang dimodifikasi khusus untuk kegiatan tersebut, yang diberi nama French 650-B.
Pada tahun 1953, John Finley Scott dari Amerika Serikat mengembangkan sebuah sepeda yang merupakan cikal bakal dari pembuatan sepeda gunung moderen. Sepeda yang dikembangkan oleh John Finley Scott ini diberi nama ‘Woodsie Bike’. Sepeda ini menggunakan frame dengan disain bentuk diamond yang dikembangkan oleh Schwin World. Selain itu sepeda ini menggunakan ban angin yang menggunakan ban dalam. Untuk meningkatkan keamanan, pada sepeda ini dilengkapi juga dengan flat-handle bars yang berfungsi sebagai pengaman dan penguat sepeda saat menjelajahi daerah pegunungan.
Untuk mengatur kecepatan dan percepatan sepeda ini, terdapat derailleur gears yang memudahkan pengendara untuk mengaturnya. Hal ini dapat mengurangi beban pengendara sehingga tidak terlalu berat dalam menjalankannya. Sedangkan untuk keamanan dan memaksimalkan hasil pengereman, maka pada sepeda ini dilengkapi dengan cantilever brakes.
Sekitar tahun 1970an, ada sebuah komunitas sepeda di California, Amerika Serikat yang ikut serta dalam pengembangan sepeda gunung. Komunitas tersebut bernama The Cupertino Riders alias the Morrow Dirt Club. Komunitas ini mengembangkan sepeda gunung yang dilengkapi dengan thumbshift operation. Selain itu komunitas yang bertempat di Cupertino, California ini mengaplikasikan rem yang biasa digunakan pada sepeda motor. Rem berbentuk piringan ini dipasangkan pada sepeda gunung buatannya. Sepeda ini mampu memenangkan berbagai kejuaraan yang digelar pada masa tersebut. Namun hal ini hanya bertahan sampai dengan tahun 1994.
Pada tahun 1977 Joe Breeze kembali ‘bermain’ dengan konsep-konsep sepeda gunung. Kali ini Joe mengembangkan sepeda gunung yang menggunakan bahan logam yang ringan untuk bagian bodi sepeda buatannya. Selain menggunakan logam yang ringan, sepeda buatan Joe juga dilengkapi dengan ukuran ban yang cukup lebar. Ban yang digunakannya berukuran 26 inci x 2â…› inci. Jenis ban yang digunakan oleh Joe adalah jenis ban Uniroyal Knobby.
Sedangkan pelek yang digunakan pada sepeda ini adalah pelek Schwin S2. Selain itu juga dilengkapi dengan Phil Wood hubs. Sepeda ini cukup diminati. Joe Breeze akhirnya membuat 10 buah sepeda jenis ini pada bulan Juni 1978.
Pada rentang waktu akhir tahun 1970an sampai dengan awal 1980an, banyak industri sepeda yang mulai mengembangkan produksi sepedanya dengan menggunakan bahan material ringan yang berteknologi tinggi. Jika Joe Breeze melakukannya pada tahun 1978, lain halnya dengan Tom Ritchey. Bersama dengan Gary Fisher dan Charlie Kelley, Tom Ritchey membentuk sebuah firma yang mempruduksi sepeda dengan teknologi mutakhir. Perusahaan dengan nama MountainBikes ini turut ambil bagian dalam pameran industri perdagangan pada tahun 1983. Disain sepeda yang dihasilkan oleh perusahaan ini mengambil dasar dari sepeda jalan raya. Hanya saja pada sepeda gunung ini digunakan frame yang lebih lebar dan garpu penahan ban juga disesuaikan untuk menahan ban yang lebih lebar.
Untuk bagian handlebar juga berbeda. Pada sepeda gunung ini digunakan handlebar yang lurus, tanpa ada yang melengkung seperti pada sepeda untuk jalan raya. Selain itu, ada beberapa bagian dari sepeda ini yang mengambil disain dari sepeda BMX yang sudah ada.
Pada tahun 1983 untuk pertama kalinya sepeda gunung diproduksi secara masal. Produksi masal sepeda gunung ini pertama kali dilakukan di negeri Jepang oleh perusahan industri sepeda Specialized. Model yang digunakan pada sepeda ini mengambil disain dari sepeda hasil kreasi dari Tom Ritchey. Perbedaannya pada sepeda ini telah menggunakan 15 buah gir. Hal ini semakin meningkatkan performa dari sepeda gunung tersebut, juga membuat pengendara semakin mudah menggunakannya.


MTB XC



   











MTB Dirt Jump


                                        










MTB All Mountain











 





MTB Freeride


                                         

 





 





MTB Downhill


 







 






 
MTB full suspension XC 
















Tips dan Trik Anatomi Sepeda Gunung MTB
Tips dan Triks  kali ini coba mengulas mengenai bagian-bagian sepeda gunung, banyak dari kita telah lama mengendari sepeda gunung (MTB) tapi kurang mengetahui komponen atau bagian-bagian sepeda yang kita pakai.

Dengan Tips dan Trik kali ini diharapkan kita mengetahui lebih mendalam bagian-bagian penting dari sepeda kita dengan tujuan jika ada masalah pada salah satu komponen kita dapat mengetahui dengan detail penyebab dan bahkan mungkin memperbaikinya.